Kadang jawaban dari doa tidak selalu berbentuk kemudahan. Bisa jadi tantangan baru yang membuat kita semakin baik setelah tantangan itu diselesaikan.

Kalau dipikirkan ulang, sebenarnya hal ini memiliki banyak hikmah. Dan kalau dipikirkan dari sudut pandang lain, hal ini justru menghadirkan rasa lega dan lebih masuk akal.

1. Doa adalah sebuah pembelajaran

Saat berdoa, banyak orang mengharapkan pengabulan instan dan keajaiban yang seperti jalan pintas. Alih-alih menganggap doa adalah jalan pintas, akan lebih masuk akal jika kita menganggap doa sebagai pembelajaran. Melalui doa, kita bisa berharap mendapatkan jalan dari masalah yang kita hadapi. Dan sebagaimana sebuah "jalan", maka kita perlu usaha untuk menapakinya untuk bisa sampai ke tujuan - jawaban dari doa yang kita pinta.

Saat kita meminta kekayaan, uang tidak akan turun begitu saja dari langit. Sebagai jawabannya, mungkin kita akan mendapatkan pekerjaan yang banyak dan melelahkan. Tapi begitulah cara dunia bekerja.

2. Tantangan hadir sebagai jawaban yang terselubung

"Bersama kesulitan, ada kemudahan."

Rasanya ayat tersebut berlaku hampir di banyak kondisi, termasuk saat berdoa. Saat doa yang kita minta hadir bersama kesulitan-kesulitan, bersamanya kita diajarkan cara meluaskan sudut pandang, menguatkan karakter diri, hingga menerima hal yang lebih besar dari apa yang kita sangka. Tidak ada yang tahu.

3. Tidak semua yang kita anggap sulit berarti buruk

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu."

Doa adalah hubungan antara hamba dan Tuhannya. Dan rasanya, tidak ada yang lebih mengenal seorang hamba daripada Tuhannya sendiri. Karena itu, saat sesuatu yang dirasa buruk datang, mungkin kita perlu merenung dan bertanya pada diri sendiri, "Mungkinkah ini yang menurut Tuhan baik untukku?"

4. Jawaban doa sering kali tidak terduga

Tuhan bisa saja menjawab doa dalam bentuk apapun. Tapi, tidak ada yang lebih lembut kasih sayangnya selain kasih sayang Tuhan pada hamba-Nya. Karena itu, Dia tidak selalu memberi apa yang kita inginkan, seringkali Dia justru memberikan yang kita butuhkan untuk tumbuh.

5. Tantangan adalah jalan mendekatkan diri pada-Nya

Jika semua doa dikabulkan dengan instan, mungkin kita tidak akan memahami arti berserah sambil berusaha. Atau bahkan kita menjadi terlalu transaksional dengan-Nya. Melalui tantangan hidup, kita bisa lebih banyak berdoa dan bermanja-manja dengan-Nya. Mengharapkan keajaiban sambil tetap berusaha untuk mewujudkan harapan yang kita dambakan.