Hari ini hari kedua aku memakai gigi tiruan. Bukan percobaan kedua, tapi hari kedua. Sebelumnya aku sempat memakai gigi tiruan juga dengan model yang lain. Sayangnya, kurang cocok. 


Pengalaman Pakai Gigi Tiruan

Ada beberapa pengalaman yang menurutku berkesan sekali di pemasangan gigi tiruan ini. Beberapa di antaranya:

1. Sempat Tidak Cocok

Awalnya, model gigi palsu yang kugunakan model flexible atau Valplast (kalau tidak salah). Kira-kira bentuknya begini:


Sayangnya, model ini gak bekerja dengan baik di gigiku. Bagian merahnya terasa terlalu ketat di gusi dan justru melukai. Akhirnya, dokter menyarankan untuk ganti model dengan yang seperti ini:

Tentu saja dengan biaya tambahan.

2. Bolak Balik Dokter Gigi

Ada beberapa proses yang harus kulalui sebelum pemasangan gigi tiruan. Kalau dirunut, kira-kira begini:

- Kunjungan pertama : Konsultasi kondisi gigi dan biaya

- Kunjungan kedua : Proses cetak gigi

- Kunjungan ketiga : Pemasangan gigi

Ada dua gigi yang harus dipasang gigi tiruan. Pada awalnya, gigi sebelah kanan cukup pas saat pemasangan. Tapi gigi sebelah kiri lebih sulit dilepas pasang. Akhirnya aku pulang dengan membawa gigi sebelah kanan saja. Sementara gigi sebelah kiri perlu direvisi.

Sayangnya, ternyata hasil cetakan gigi yang pertama perlu direvisi juga. Dan gusi sebelah kananku sariawan karena pemasangan gigi tiruan. Jadi,

- Kunjungan keempat : Cetak ulang gigi (bebas biaya) + cek sariawan

- Kunjungan kelima : Pemasangan gigi (tidak jadi karena masih sariawan)

Di kunjungan kelima, dokter menyarankan untuk mengganti model gigi tiruan dengan model lain yang tidak mencapai gusi. Tentu saja dengan tambahan biaya. Aku setuju.

- Kunjungan keenam : Pemasangan gigi tiruan model baru

3. Kalau Cocok Ternyata Tidak Sakit

Sebelumnya, aku sempat mengira kalau sakit dan sariawan adalah hal yang wajar. Tapi setelah konsultasi, ternyata seharusnya tidak begitu. Gigi tiruan yang cocok akan nyaman dipakai dan hanya terasa sedikit mengganjal saja. Tapi tidak sakit atau melukai.


Kesalahan yang Kulakukan

Ada satu kesalahan cukup fatal yang kulakukan tentang gigi tiruan ini: tidak langsung membuat gigi tiruan setelah gigi dicabut.

Jarak pembuatan gigi tiruan setelah dicabut seharusnya sekitar 2 bulan. Tapi aku justru membuatnya setelah 2 tahun lebih. Alhasil, beberapa gigi sudah mulai bergeser. Gigi atas yang antagonis, sudah mulai mengalami penurunan. Dan gigi sebelahnya sudah mulai miring juga.

Ini menyebabkan pemasangan gigi tiruan jadi lebih susah. Dan gigi yang turun juga tidak bisa naik lagi meskipun gigi tiruan sudah dipasang.

Tapi setidaknya, aku bersyukur aku berani mengambil keputusan untuk membuat gigi tiruan. Dan terpenting lagi, aku lega urusan gigi ini sudah selesai. Selanjutnya tinggal bagaimana aku merawat gigi ini ke depannya.


Sehat selaluuu