Traveling hampir tidak pernah menjadi kegiatan favoritku. Bukannya aku tidak suka jalan-jalan, tapi ada banyak kerepotan yang harus aku lalui sebelum bisa pergi. Salah satunya adalah izin orang tua.

Tentu saja mereka tidak sepenuhnya salah. Kukira, aku pun akan seperti itu kalau nanti punya anak.

Tapi sejak menikah, aku menemukan banyak keseruan dalam travelling. Apalagi jika pergi bersama suami.


Bukan Tentang ke Mana, Tapi Bersama Siapa

Aku tidak benar-benar peduli tentang destinasi wisata atau travelling. Tentu saja ada kota yang ingin kukunjungi. Atau beberapa tempat yang ingin kusambangi. Tapi kalau pun tidak ke sana, tidak apa-apa.

Yang terpenting, aku ke sana dengan siapa. Bagiku, yang terpenting, ada suami bersamaku. Itu saja. Jadi, kalau perjalanannya lebih lambat, tujuannya tidak sampai, rencananya berubah, dan hambatan lainnya, ya tidak apa. Aku tetap bisa menikmati momennya.


Moda Transportasi saat Travelling

Sebelum menikah, aku merasa kalau kendaraan pribadi adalah yang terbaik. Bebas menentukan arah, bebas merencanakan waktu, tidak terikat pada ini itu. Tapi ternyata tidak juga. Transportasi umum juga bisa menyenangkan.

Mencari tahu rute transportasi yang digunakan, menikmati perjalanan tanpa pusing rute, tidur dan mengobrol di jalan, dan membaca buku! Pergi dengan transportasi umum ternyata tidak kalah menyenangkan dengan transportasi pribadi. 


Jadi, kapan mau ke mana?