Sebagai generasi pekerja yang belum tua tua amat tapi juga gak terlalu muda, pasti pernah ada di fase kekurangan uang.

Akhir bulan belum selesai, tapi gaji udah tinggal remah-remah. Sebenernya, segala cara manajemen keuangan kayanya sih udah dilakuin, tapi kok gaji masih susah nyisa ya?

Hal yang pertama muncul di pikiran, tentu saja: "Aku boros banget ya?"

Tapi, setelah beberapa tahun kerja, kupikir boros bukan satu-satunya alasan. Mungkin sebenernya kita bukan boros, tapi... 


1. Belum Bisa Bedain Kebutuhan sama Keinginan

Tentu saja ini alasan paling basic. Di awal-awal kerja, sering banget ngerasa begini. Maklum aja, baru pertama kali pegang uang gede. Kapan lagi bisa sayangin diri sendiri kan?

Aku juga sama. Tapi seiring waktu, aku mulai bikin rumus buat beli hal-hal yang sifatnya keinginan. (Asumsi aja kalo post kebutuhan udah ada alokasinya sendiri). 

Misalnya, aku mau kerja dari cafe, cost yang dikeluarkan seharusnya gak lebih dari gaji setengah hari. Artinya, kalo gaji sehari masih di kisaran 100ribu, berarti budget work from cafe cuma boleh 50ribuan aja. 

Kenapa? Karena kan hari itu masih ada makan malam dan transportasi juga. Kalo lebih dari setengah hari gaji, yang ada boncos dong. 

Sedangkan buat barang-barang mahal kaya gadget yang urgent, harganya ga boleh lebih dari gaji 2 bulan. Sementara gadget upgrade atau tambahan, harus bisa balik modal dalam jangka waktu tertentu. Syukur-syukur kalo barang produktif, alias bisa membeli dirinya sendiri.


2. Emang Uangnya yang Kurang

Buat generasi sandwich, mungkin bukan kitanya yang boros, tapi emang uangnya yang kurang. Pilihannya sebenernya sederhana, cari sampingan atau pindah kerja dengan gaji yang lebih oke.

Tentu saja kenyataannya gak akan semudah itu. Tapi kalau kata seorang teman, "Kalau kita masih punya banyak waktu untuk tidur dan bersantai, artinya kita masih punya cukup waktu untuk belajar atau freelance".

Apalagi kalau masih muda, belum menikah, dan belum punya anak. Karena waktu yang dimanfaatkan saat muda itu bakal jadi investasi di masa depan.


3. Keinginan untuk Merasa Berkuasa atas Uang yang Dimiliki

Lagi-lagi untuk generasi sandwich. Gaji yang kecil dan tanggung jawab yang besar bikin kita merasa gak punya cukup kuasa sama uang yang kita punya. 

Jadi, tanpa sadar muncul keinginan untuk bisa merasakan uang yang kita hasilkan. Kalau tidak disadari, perasaan ini bikin kita pengen beli hal-hal yang sebenernya gak perlu-perlu amat. Dan akhirnya, uangnya jadi habis begitu saja.

Menyadari dan memahami kerentanan ini bikin kita lebih aware sama uang yang kita keluarkan. Kita jadi bisa memahami bahwa kita belanja ego, bukan benda.

Semakin memahami ini, kita bisa lebih hati-hati buat belanja. Dan bisa lebih menahan diri untuk belanja hal yang gak terlalu perlu.


Pada akhirnya, semoga kondisi ini hanya fase. Dan nantinya kita bisa merasa cukup dan dicukupkan.