Sekarang, setelah menemukan alasan memiliki anak, aku pikir aku sudah satu langkah lebih siap untuk memiliki anak. 

Beberapa waktu lalu liat story teman yang naik kereta ke luar kota. Terus tiba-tiba kangen kereta dan ajak suami buat jalan-jalan. Karena mendadak, akhirnya kita cuma ke Tangerang. Tapi menyenangkan. Sepanjang perjalanan itu, kami ngobrol banyak hal. Salah satunya soal anak.

Selama banyak waktu sejak awal nikah, aku terus bertanya-tanya untuk apa punya anak? Bukannya tidak ingin punya anak sih, tapi aku merasa perlu memiliki alasan kenapa aku mau punya anak. Biar kalau suatu hari aku lelah mengurus anak, mungkin alasan tersebut bisa membantu.

Sebenarnya, ada banyak alasan kenapa seseorang mau punya anak. Mulai dari alasan ibadah, supaya ada yang urusin di hari tua, supaya ada teman saat suami ga di rumah, dan lain sebagainya. Tapi buatku, alasan tersebut terasa kurang. Aku butuh alasan yang aku sendiri tidak meragukannya.

Lalu, setelah pemikiran panjang lebih dari satu tahun, aku rasa, aku sudah menemukan alasan kenapa aku mau punya anak. Dan surprisingly, jawabannya sangat simpel. Aku mau punya anak karena aku mau punya anak.

Iya, sesederhana itu. Aku mau punya anak karena aku ingin merawat seorang manusia dan menemaninya tumbuh dewasa. Mengajarinya banyak hal dan memberinya sudut pandang tentang kehidupan. Sudut pandang yang saat ini aku dan suamiku miliki. Mewariskan ide, mewariskan gagasan.

Tentu saja alasan ini juga punya kelemahan. Dan kami perlu berhati-hati tentang itu.

Kami perlu ingat bahwa anak adalah manusia baru. Individu yang berbeda dari orangtuanya. Yang suatu hari akan memiliki gagasan dan idenya sendiri. Karena itu, kami perlu ingat bahwa tidak apa jika suatu hari dia memiliki pandangan yang berbeda dari kami. Meski tentu saja ada batas minimal yang kami harapkan.

Sekarang, setelah menemukan alasan memiliki anak, aku pikir aku satu langkah lebih siap untuk memiliki anak. Tapi sebelum itu, ada satu dua hal yang ingin kulakukan sebelumnya. Supaya suatu hari, meski mungkin aku akan merindukan hari ini, aku tidak akan menyesalinya.

Begitu saja.